Teori Fianstein dan Norman (tipologi perencanaan)
Fianstein dan Norman (1991) tipologi perencanaan dibagi atas empat macam yang di dasarkan pada pemikiran teoritis,sebagai berikut:
a. Traditional Planning (perencanaan tradisional)
Perencanaan ini bertujuan untuk merubah sebuah sistem kota yang telah rusak. Biasanya konsep perencanaan ini membuat kebijakan-kebijakan untuk melakukan perbaikan pada sistem kota.pada perencanaan tradisional memiliki program inovatif terhadap perbaikan lingkungan perkotaan dengan menggunakan standar dan metode yang profesional.
b. User-Oriented Planning (perencanaan yang berorientasi pada pengguna)
Konsep ini adalah membuat perencanaan yang bertujuan untuk mengakomodasi pengguna dari produk perencana tersebut,dalam hal ini masyarakat kota.
c.Advocacy Planning (perencanaan advokasi)
Pada perencanaan ini berisikan program pembelaan terhadap masyarakat yang termarjinalkan dalam proses pembangunan kota dalam hal ini masyarakat miskin kota.
d. Incremental Planning (perencanaan dukungan)
Pada perencanaan yang bersifat dukungan sebuah proses pengambilan keputusan terhadap permasalahan-permasalahan perkotaan. Produk perencanaan ini bersifat analisis yang mendalam terhadap permasalahan dengan mempertimbangkan dampak positif dan dampak negatif sebuah kebijakan.
contoh: KOTA BANDUNG
Kota Bandung,selain dikenal sebagai salah satu kota tujuan wisata utama nasional karena populer dengan beraneka ragamnya tempat wisata di bandung mulai dari wisata alam bandung, wisata kuliner bandung, wisata belanja bandung, budaya dan sejarah hingga wisata anak,namun juga Bandung adalah sebagai pusat pemerintahan provinsi jawa barat, yang mana keberadaan kota bandung benar-benar menjadi begitu sangat penting dan vital sehingga perlu adanya sebuah sistem terencana dan terpadu yang akan mengontrol segala aktifitas warga bandung dan juga pendatang selama 24 jam penuh untuk memastikan kenyaman, ketenangan serta ketertiban, sekaligus menjadikan bandung sebagai pelopor Smart City di indonesia, yaitu dengan diciptakannya Bandung Command Center.
Bandung Command Center telah banyak mendapatkan respon yang sangat positif dari berbagai kalangan masyarakat.Bukan saja karena ide dan konsepnya yang yang sangat brilian dan wow, tapi juga karena anggaran dana untuk menghadirkan BCC ini cukup spektakuler yaitu menghabiskan dana anggaran hingga mencapai 30 Milyar rupiah.Angka boleh spektakuler dan super wah dan pastinya menghabiskan anggaran belanja pemkot bandung, akan tetapi coba kita lihat sejenak fungsi dari Command Center ini !! wow, sebuah ide cemerlang dan tidak bisa diukur dengan materi, bahwa dengan kehadiran “ruang kontrol terpadu dan super canggih” ini diharapkan bisa mewujudkan tata kelola pemkot bandung yang jauh lebih baik, serta meningkatkan kualitas pelayanan public.Keren kan sahabat ?Command Center adalah sebuah sistem teknologi informasi terpadu yang dikembangkan untuk fungsi mengawasi kota Bandung dengan segala aktifitasnya di dalam sebuah ruangan khusus.Di dalam ruangan kontrol ini bekerja para ahli atau orang yang berkompeten di bidang teknologi informasi, dan tugas mereka adalah memonitor aktifitas di layar besar yang terpampang di ruangan berbentuk bundar ini seperti salah satunya adalah suasana jalan-jalan kota Bandung yang telah dipasangi CCTV seharga 3 juta lebih per unit yang bisa di-zoom hingga sebelas kali.
Bandung Command Center ini terbilang sangat canggih.Dalam ruang kontrol utama terdapat berbagai jenis aplikasi yang bisa mengontrol kondisi dan situasi kota Bandung secara keseluruhan.Tak tangung-tanggung aplikasi penangkap data cuaca, peta wilayah, video feed, special vehicles location, video analisis dan masih banyak lagi tersimpan di ruangan ini.Salah satu fasilitas yang cukup vital mungkin adalah layar besar yang mampu menangkap sekaligus menjadi pusat dari pantauan 80 titik di Kota Bandung terpasang kamera CCTV dan 50 kendaraan yang terpasang GPS.
Nah, fungsi daripada CCTV tersebut adalah untuk merekam segala aktifitas di seluruh sudut kota Bandung yang sudah terpasang cctv tentunya, salah satu titinya adalah
pusat hiburan di bandung.Tujuannya sudah jelas untuk memonitor apabila terjadi beberapa peristiwa yang membutuhkan penanganan seperti parkir liar, pedagang kaki lima di lokasi terlarang hingga tindakan atau sikap warga masyarakat yang dilarang seperti aksi geng motor serta aksi vandalisme yang sering merusak sarana dan fasilitas umum seperti
Taman kota bandung dan yang lainnya seperti dengan coretan pilok.
Fungsi yang lainnya dari BCC ini yang tak kalah hebatnya adalah menyempurnakan pelayanan publik keluar, dan mempermudah pelayanan kedalam yakni manajemen seperti pengambilan keputusan cepat dan akurat. Untuk pelayanan publik, seluruh pelayanan publik di kota Bandung dapat diakses dengan mudah dengan teknologi yang canggih. Seperti mengurus KTP, mengecek perizinan, hingga memonitor kemacetan atau banjir bisa dilakukan pengawasan dan penyebaran informasi secara realtime. Command center ini, akan menjadi pusat data informasi dari seluruh instansi di lingkungan Pemkot Bandung.
Nah, pertanyaannya adalah, sekarang bagaimana cara masyarakat untuk bisa merasakan manfaat dari Bandung Command center tersebut ? Jangan khawatir, karena warga bandung atau siapa saja yang berkunjung ke bandung sepertui wisatawan yang sedangliburan di bandung pun bisa mengakses semua fitur dan fungsi BCC ini cukup dengan menggunakan komputer atau bahkan Handphone atau gadget yang terintegarsi ke internet.
sumber
http://tempatwisatadibandung.info/bandung-command-center/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar